Bagaimana cara menyimpan beras yang baik?

BANDUNG-Beras merupakan makanan pokok utama di Indonesia. Bahkan beberapa masyarakat Indonesia memiliki slogan’belum makan nasi artinya belum makan’ yang artinya makanan berat harus disertai dengan nasi dan lauk. Beras merupakan makanan dengan komposisi karbohidrat yang tinggi dan dapat mengalami glutenisasi.

Pada umumnya masyarakat Indonesia menyimpan beras di dalam karung atau ditempatkan pada dispenser beras, kotak atau toples plastik. Hal yang dapat dilakukan dalam penyimpanan beras diantaranya, pastikan dulu bahwa beras yang akan kita simpan sebagai persediaan merupakan beras baru dan berkualitas. Selanjutnya, jaga suhu tempat penyimpanan. Jangan terlalu panas ataupun terlalu dingin (lembab). Suhu yang tidak stabil ini menjadi pemicu timbulnya bau apek maupun serangga pada beras. Pastikan pula tempat penyimpanan beras tahan karatatau tidak. Sebab, tempat penyimpanan yang mudah karat akan mempengaruhi kualitas beras yang kita simpan.
Jangan menyimpan beras terlalu lama. Sebab, beras yang disimpan terlalu lama akan mudah dimakan kutu.

Agar terhindar dari gangguan serangga, sebaiknya campurkan beras bersama dua-tiga tangkai daun asam Jawa atau daun belimbing buluh yang telah dibersihkan atau dikeringkan. Kita juga dapat menyisipkan beberapa batang lada kering atau beberapa helai daun limau ke dalam beras. Kita bisa saja menggunakan “High-Voltage Electric Pulses”, sejenis alat untuk mensterilkan kutu/kuman beras atau pencegah beras busuk seperti yang dilakukan masyarakat Jepang. Alat ini ekonomis, praktis, dan aman. Terlebih dulu beras dimasukkan ke dalam kantong plastik dengan beberapa elektroda. Berikan pulse listrik “bertegangan” dan “berkecepatan” sangat tinggi, masing-masing sekitar 50 kilo volt dan 100 kali per detik. Lamanya 15 menit. Ditaksir bahwa hampir semua jenis kumannya musnah seketika.

Bagaimana caramu menyimpan beras?

Penulis: AdminGizi