Bandung, 6 Februari 2025 – Setiap 6 Februari, dunia memperingati International Day of Zero Tolerance for Female Genital Mutilation (FGM), sebuah hari yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran global tentang bahaya dan pelanggaran hak asasi manusia yang terkait dengan praktik mutilasi alat kelamin perempuan. Sebagai bagian dari upaya tersebut, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) turut menunjukkan komitmennya dalam mencegah kekerasan seksual dan memberikan dukungan kepada korban melalui Satuan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (SPPKS).
Satuan ini, yang dibentuk sebagai bagian dari upaya universitas dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dan nyaman, memiliki peran penting dalam menangani kasus-kasus kekerasan seksual, termasuk FGM. SPPKS di UPI tidak hanya berfokus pada penanganan kasus, tetapi juga melaksanakan berbagai kegiatan pencegahan, seperti penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan kepada mahasiswa serta tenaga pengajar terkait hak-hak perempuan dan pentingnya menghormati tubuh serta martabat setiap individu.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), FGM masih terjadi di lebih dari 30 negara, dengan lebih dari 200 juta perempuan dan anak perempuan yang menjadi korban praktik ini. FGM dapat menyebabkan dampak serius pada kesehatan fisik dan mental perempuan, dan oleh karena itu, penting untuk terus meningkatkan kesadaran dan mendorong upaya penghapusan praktik ini di seluruh dunia.
Di Indonesia, meskipun FGM bukan praktik yang umum, beberapa daerah masih melakukannya dengan alasan budaya atau tradisi. Namun, melalui lembaga-lembaga pendidikan tinggi seperti UPI, diharapkan kesadaran mengenai bahaya FGM dapat lebih luas disebarkan, sekaligus meningkatkan pemahaman tentang pentingnya perlindungan terhadap hak-hak tubuh perempuan. Dengan adanya SPPKS, UPI berkomitmen bahwa setiap anggota civitas akademika mendapatkan perlindungan dan informasi terkait kekerasan seksual, termasuk mengenai Female Genital Mutilation yang masih menjadi masalah global. Pendidikan adalah kunci untuk mengatasi masalah ini.
Sebagai bagian dari memperingati International Day of Zero Tolerance for Female Genital Mutilation, UPI juga mengadakan serangkaian seminar dan diskusi untuk menggali lebih dalam isu-isu terkait kekerasan seksual dan bagaimana masyarakat, terutama generasi muda, dapat menjadi agen perubahan dalam memerangi praktik-praktik tersebut.
Peran aktif universitas dalam masalah ini menunjukkan pentingnya edukasi dan pencegahan sebagai langkah strategis dalam memberantas kekerasan terhadap perempuan. Dengan demikian, SPPKS menjadi lebih dari sekadar lembaga yang menangani kasus, melainkan juga sebagai pusat pembelajaran dan pemberdayaan bagi seluruh komunitas kampus dalam melawan segala bentuk kekerasan seksual.
Sumber: https://www.upi.edu/event/36-sppks-upi